News Stay Update With Us

...
Dimas Satria Nanda

10 months ago | Category : News

Harga Minyak Dunia Terus Menguat: Importir Besar China Berpotensi Menurunkan Impor

News

Jakarta, 18 September 2023 - Pasar minyak dunia kembali mengalami pergerakan harga yang signifikan pada pembukaan perdagangan hari Senin ini. Kenaikan ini telah mencapai level tertinggi dalam kurun waktu sepuluh bulan terakhir.
Pada hari ini, harga minyak mentah WTI melonjak sebanyak 0,4796 poin, mencapai posisi US$91,2 per barel. Demikian pula, minyak mentah brent juga mengalami lonjakan sebesar 0,3726 poin, mencapai US$94,28 per barel.
China, yang merupakan salah satu pemain besar dalam pasar minyak, belum mengungkapkan volume minyak mentah yang masuk atau keluar dari timbunan strategis dan komersialnya. Meskipun demikian, perkiraan dapat dibuat dengan menganalisis jumlah minyak mentah yang diproses dari total minyak mentah yang tersedia, baik melalui impor maupun produksi dalam negeri.

Data yang dirilis oleh Siro Statistik Nasional pada 15 September menunjukkan bahwa pabrik penyulingan China memproses 64.69 juta metrik ton pada bulan Juli, setara dengan 15.23 juta barel per hari. Angka ini mengalami kenaikan signifikan sebesar 19.696 dari bulan yang sama tahun 2022 dan bahkan lebih tinggi dari bulan Juli yang mencapai 14,87 juta barel per hari.

Selama bulan Agustus, impor minyak mentah China mencapai 12.43 juta barel per hari, mencatatkan tingkat harian tertinggi ketiga sepanjang sejarah dan mengalami peningkatan sebesar 20.936 dari bulan Juli serta 30.936 dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, produksi minyak dalam negeri China pada bulan Agustus mencapai 4.11 juta barel per hari. Ketika angka ini digabungkan dengan impor, total minyak mentah yang tersedia untuk proses penyulingan mencapai 16,55 juta barel per hari. Meskipun jumlah penyulingan mencapai 15.23 juta barel per hari, yang meninggalkan surplus sebesar 1.32 juta barel per hari yang dialirkan ke tangki penyimpanan.

Sejak awal tahun ini, China telah menambahkan sekitar 810.000 barel per hari ke dalam persediaannya, mencapai total sekitar 197 juta barel. Dengan demikian, secara teoretis, China memiliki potensi untuk mengurangi impor mereka sebanyak 1.61 juta barel per hari selama empat bulan terakhir tahun 2023, sambil mempertahankan stok mereka pada tingkat yang sama seperti akhir tahun 2022. Dampak dari potensi penurunan impor ini bisa menjadi faktor yang mempengaruhi penurunan harga minyak dunia, terutama mengingat posisi China sebagai salah satu importir minyak terbesar di dunia.