News Stay Update With Us

...
Dimas Satria Nanda

11 months ago | Category : General

Bank Indonesia Mengungkap Data Terkini, Menunjukkan Kesediaan Indonesia untuk Melepaskan Ketergantungan pada Dolar.

General

Jakarta, UGC Logistics 27/11/2023  - Untuk menjaga stabilitas rupiah, Bank Indonesia (BI) bersikap transparan mengenai fakta bahwa mereka memiliki banyak instrumen keuangan. Bukti Indonesia bersiap merelakan dolar bahkan menjadi salah satu instrumennya.
Salah satunya, menurut Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti, adalah mengembangkan instrumen pasar uang baru dan membangun ekosistem transaksi bebas dolar melalui transaksi mata uang lokal (LCT) dengan beberapa negara mitra. “Iya, saat ini kami sedang bekerja keras agar rupiah tetap stabil,” kata Destry dalam konferensi pers yang digelar di kantornya, Sabtu, 25 November 2023. Menurut Destry, hingga Oktober 2023, transaksi penggunaan penyelesaian uang lokal atau LCT berjumlah US$ 5,4 miliar, naik 55% dari rekor sebelumnya sebesar US$ 4,9 miliar pada September.

Sementara itu, kini terdapat 2.414 pelaku usaha, naik dari 2.287 pelaku usaha pada September 2023 yang menggunakan instrumen transaksi bebas dolar. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan akhir tahun lalu yang hanya berjumlah 1.700 pelaku usaha. Artinya, secara bertahap kita melakukan diversifikasi dari devisa dalam negeri, kata Destry.
Jika LCT menjadi alat untuk mengurangi penggunaan dolar AS, maka ada alat lain yang bisa digunakan untuk menyerap dolar agar pasokan dolar tetap stabil dan stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga. Ini adalah deposito berjangka dalam mata uang asing dengan menggunakan TD DHE, atau hasil ekspor.

Menurut Destry, nilai TD DHE yang beredar meningkat dari US$ 1,8 miliar pada Oktober 2023 menjadi US$ 2,2 miliar saat ini. Eksportir yang memasukkan uangnya ke instrumen ini untuk tenor tiga bulan mengalami peningkatan tingkat pemenuhan dari 84% menjadi 96% dalam sebulan terakhir.
“November 2023 ada 151 perusahaan, ini data per 21 November 2023,” kata Destry. Artinya, pelanggan korporasi sudah mengantisipasi hal ini sebagai bagian dari penerapan PP 36/2023.

Selain TD DHE, instrumen penyerapan likuiditas dolar lainnya antara lain Surat Berharga Bank Indonesia Rupiah (SRBI) dolar AS dan pendalaman pasar keuangan. Menurut Destry, peredaran SRBI mencapai Rp 178,8 triliun hingga 22 November 2023.
Dia menyatakan hampir 30% dari total nilai transaksi yang beredar atau Rp 50 triliun telah diperdagangkan di pasar sekunder. Dengan pencapaian tersebut, ia menilai kemampuan alat operasi moneter yang pro pasar ini dalam mempengaruhi pasar keuangan.
Menariknya, sejalan dengan arah kita menerbitkan SRBI, kita sudah mampu menarik inflow dan sekarang kita lihat asing mencapai Rp 27 triliun atau 15,2%, kata Destry.