Jakarta, UGC Logistics, 30/06/2025 - Pemerintah Indonesia terus mendorong kelancaran arus barang dan efisiensi perdagangan melalui kebijakan deregulasi impor. Melalui penyederhanaan dan penghapusan sejumlah izin teknis, kini proses
impor terhadap 10 komoditas strategis telah dipermudah. Hal ini membawa angin segar bagi pelaku industri dan pelaku usaha di bidang
logistik dan cargo.
Kebijakan ini bertujuan mendukung daya saing industri nasional, menjaga ketersediaan bahan baku, serta mempercepat arus masuk barang dari luar negeri tanpa mengorbankan aspek pengawasan.
Berikut 10 Barang yang terdampak Deregulasi:
- Produk Kehutanan
Untuk 441 kode HS, komoditas seperti kayu lapis, veneer, dan produk hasil hutan lainnya kini mengalami pelonggaran impor, sehingga mendukung kelancaran pasokan untuk industri mebel dan konstruksi.
- Pupuk Bersubsidi
Sebanyak 7 kode HS yang termasuk dalam daftar pupuk bersubsidi kini dipermudah impornya untuk menjamin ketersediaan bahan penting bagi sektor pertanian nasional.
- Bahan Baku Plastik
Dengan 1 kode HS, komoditas plastik mentah yang sebelumnya dibatasi kini dapat diimpor lebih fleksibel, menunjang sektor manufaktur dan kemasan yang berkembang pesat di Indonesia.
- Sakarin, Siklamat, dan Preparat Bau-Bauan Mengandung Alkohol
Untuk 2 kode HS, zat aditif dan bahan tambahan makanan ini kini bisa diakses lebih cepat, khususnya oleh industri pangan dan kosmetik.
- Bahan Bakar Lain
Deregulasi atas 9 kode HS mencakup bahan bakar alternatif selain BBM konvensional, seperti pelumas dan gas cair, yang penting bagi keberlanjutan sektor energi.
- Bahan Kimia Tertentu
Dua kode HS dalam kelompok ini mencakup bahan kimia penting bagi industri farmasi, pupuk, dan pabrikasi. Deregulasi akan mendukung rantai pasok yang lebih efisien.
- Mutiara
Sebanyak 4 kode HS pada komoditas mutiara kini bebas dari beberapa kewajiban izin, mendorong pertumbuhan industri perhiasan dan ekspor kembali (re-export).
- Food Tray
Dua kode HS dari food tray berbahan plastik atau kemasan siap pakai ini sangat relevan untuk industri makanan dan minuman dalam negeri yang membutuhkan supply berkelanjutan.
- Alas Kaki
Terdapat 6 kode HS dalam kategori ini. Kebijakan ini membantu suplai sepatu jadi atau bahan bakunya, memperkuat sektor industri fashion dan retail nasional.
- Sepeda Roda Dua dan Roda Tiga
Untuk 4 kode HS, impor sepeda kini dipermudah, terutama sebagai respons terhadap meningkatnya tren mobilitas hijau dan ramah lingkungan di Indonesia.
Dampak Positif Deregulasi Terhadap Ekosistem Logistik Kebijakan deregulasi ini secara langsung mempengaruhi efisiensi
logistik dan
cargo internasional. Dengan proses
impor yang lebih cepat dan tidak berbelit-belit, arus barang kini lebih lancar dan bisa segera masuk ke distribusi
domestik. Hal ini tentu meringankan beban bea logistik, mempercepat clearance bea cukai, dan menekan biaya penyimpanan di pelabuhan.
Deregulasi terhadap 10 komoditas di atas membuktikan bahwa pemerintah serius menciptakan iklim perdagangan yang kondusif. Bagi pelaku bisnis, distributor, dan penyedia
jasa freight forwarding, inilah momentum untuk mempercepat rantai pasok dan memperluas peluang pasar.
Dengan dukungan sistem logistik dan
cargo yang andal, serta prosedur impor yang semakin efisien, para pelaku industri kini dapat fokus pada pengembangan usaha tanpa terganggu oleh kendala administratif.