Dimas Satria Nanda
1 year ago | Category : News
Indonesia Impor Pangan dengan Total Angka Sampai Rp 300 TRILIUN Setiap Tahun
Jakarta, UGC Logistics 29/09/23 - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PDIP Megawati Seokarnoputri. Membuka Rapat Kerja Nasional yang ke - IV Partai PDIP di JIEXPO atau Jakarta Internasional Expo, yang berlokasi di Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam penyampaian Pidatonya, Ibu Megawati menyinggung soal impor pangan yang terus menerus dilakukan Negara Republik Indonesia.
Diawali dengan pidato. Anak dari Ir Soekarno memberikan kutipan dari proklamator kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ayahnya sendiri Ir. Soekarno yang mengatakan bahwa pangan itu berkaitan dengan hidup dan matinya suatu negara.
“Hal ini bisa kita lihat sekarang terjadi dalam perang Rusia dengan Ukraina,” kata mantan presiden kelima Republik Indonesia itu. Di tengah konflik geopolitik ini, pangan muncul sebagai alat ampuh untuk membangun hegemoni suatu bangsa. Jumlah impor pangan ke Indonesia semakin meningkat.
Ibu Megawati mencontohkan konsumsi gandum yang terus meningkat dari 4% pada tahun 1970 menjadi 28% pada tahun 2022. Faktanya, Megawati menegaskan bahwa tanpa modifikasi genetik, gandum tidak dapat tumbuh subur di daerah tropis.
Megawati, mantan Presiden kelima Republik Indonesia, mengatakan, “Tetapi kita tahu uji coba ini akan memakan waktu lama karena ketergantungan Indonesia dan konsumsi gandum diperkirakan meningkat 50% pada tahun 2023.”
Anak dari bapak proklamator kemerdekaan Indonesia juga mengingatkan kalau ketergantungan kepada berbagai suplyer pangan dunia juga dapat dilihat pada jumlah Impor pangan yang Mencapai Rp 300 Triliun pertahun.
Diawali dengan pidato. Anak dari Ir Soekarno memberikan kutipan dari proklamator kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ayahnya sendiri Ir. Soekarno yang mengatakan bahwa pangan itu berkaitan dengan hidup dan matinya suatu negara.
“Hal ini bisa kita lihat sekarang terjadi dalam perang Rusia dengan Ukraina,” kata mantan presiden kelima Republik Indonesia itu. Di tengah konflik geopolitik ini, pangan muncul sebagai alat ampuh untuk membangun hegemoni suatu bangsa. Jumlah impor pangan ke Indonesia semakin meningkat.
Ibu Megawati mencontohkan konsumsi gandum yang terus meningkat dari 4% pada tahun 1970 menjadi 28% pada tahun 2022. Faktanya, Megawati menegaskan bahwa tanpa modifikasi genetik, gandum tidak dapat tumbuh subur di daerah tropis.
Megawati, mantan Presiden kelima Republik Indonesia, mengatakan, “Tetapi kita tahu uji coba ini akan memakan waktu lama karena ketergantungan Indonesia dan konsumsi gandum diperkirakan meningkat 50% pada tahun 2023.”
Anak dari bapak proklamator kemerdekaan Indonesia juga mengingatkan kalau ketergantungan kepada berbagai suplyer pangan dunia juga dapat dilihat pada jumlah Impor pangan yang Mencapai Rp 300 Triliun pertahun.