Dimas Satria Nanda
1 month ago | Category : General
Neraca Dagang RI Surplus Lagi Selama 52 Bulan Berturut-turut
Jakarta, UGC Logistics 23/09/2024 - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2024 mencatat surplus sebesar US$2,90 miliar, naik US$2,40 miliar dari Juli 2024. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyatakan, meski surplus pada Agustus lebih besar dibanding Juli, namun masih lebih kecil dibanding Agustus tahun sebelumnya.
Perkembangan ekspor dan impor Indonesia pada Agustus 2024 adalah sebagai berikut: Nilai Ekspor Pada Agustus 2024, ekspor Indonesia mencapai US$23,56 miliar atau naik 5,97 persen dari US$22,24 miliar pada Juli 2024. Ekspor US$22 miliar naik 7,13 persen dari Agustus tahun lalu.
"Neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 52 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Pudji dalam jumpa pers, Rabu, 5 Mei. Industri nonmigas yang nilainya mencapai US$4,34 miliar menjadi penyumbang terbesar surplus tersebut. Kontributor terbesar adalah besi dan baja, bahan bakar mineral, serta lemak dan minyak hewani dan nabati.
Ekspor migas pada Agustus senilai US$1,20 miliar atau turun 15,41% dari Juli 2024. Ekspor barang selain migas naik 7,43% dari US$20,81 miliar menjadi US$22,36 miliar.
Pudji menjelaskan, "Total ekspor meningkat baik secara bulanan maupun tahunan." Menurut sektornya, US$17,71 miliar diekspor dari industri pengolahan, US$4,10 miliar dari sektor pertambangan, dan US$540 juta dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Perkembangan ekspor dan impor Indonesia pada Agustus 2024 adalah sebagai berikut: Nilai Ekspor Pada Agustus 2024, ekspor Indonesia mencapai US$23,56 miliar atau naik 5,97 persen dari US$22,24 miliar pada Juli 2024. Ekspor US$22 miliar naik 7,13 persen dari Agustus tahun lalu.
"Neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 52 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Pudji dalam jumpa pers, Rabu, 5 Mei. Industri nonmigas yang nilainya mencapai US$4,34 miliar menjadi penyumbang terbesar surplus tersebut. Kontributor terbesar adalah besi dan baja, bahan bakar mineral, serta lemak dan minyak hewani dan nabati.
Ekspor migas pada Agustus senilai US$1,20 miliar atau turun 15,41% dari Juli 2024. Ekspor barang selain migas naik 7,43% dari US$20,81 miliar menjadi US$22,36 miliar.
Pudji menjelaskan, "Total ekspor meningkat baik secara bulanan maupun tahunan." Menurut sektornya, US$17,71 miliar diekspor dari industri pengolahan, US$4,10 miliar dari sektor pertambangan, dan US$540 juta dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.